Lamunan
menyatukan slide-slide dari kepingan masa
ada yang tlah usang berbalut rindu pada cerita
tentang kayuh sepeda yang berkejaran
tak ada keluh pada pahit kehidupan
berkelakar dan tertawa
Masa kecilku….
*Menemukan foto masa kecil ditumpukan dokumen*
Selengkapnya...
Sabtu, 25 September 2010
Kisah
Nasi Goreng ala Frozzy
Setelah melalui hari yang berat sepulang kerja, ane pun masih harus melalui perjuangan berat lainnya ya ntu menerjang hujan badai , dan menaiki mobil yang supirnya kaya orang mabok, grasak…grusuk… tu mobil, kalo seandainya ane hamil pasti tu bayi lahir di mobil, wkwkwkwkkwk (lebay.com). Perut ane brasa keroncongan banget, ane kira cacing-cacing piaraan lagi paduan suara ehhh… ternyata ane kelaparan!!! Jadilah sepanjang perjalanan pulang cuma makanan yang ada di otak ane :p hmm…. Dalam pikiran yang melayang ni ane kepikiran, kalo sampe rumah pengen bikin nasi goreng alias nasgor & berharap cepet nyampe dirumah.
Sesampainya dirumah dilihatlah langsung ke lemari makan, yup…. Ditemukan sepiring daging goreng pemirsa :p setelah kupikir…pikir..kupikir…pikirrrr.. lelaahhhh…hay..hay.. (jiaahhhh kenapa malah nyanyi) hehehe, segeralah ane mempersiapakn diri untuk membuat nasgor. Pertama yang ane lakukan adalah mencabik-cabik alias menyuir-nyuir daging goreng itu, trus bikin bumbu nasgor, ane ulek bawang merah, bawang putih, dan cabe merah (kasih sedikit garam biar gak licin) jadilah bumbu nasgor, kemudian ane siapin nasi putih, dan bahan-bahan pelengkap lainnya. Setelah semuanya siap baru deh ane dengan lihai meracik nasi goreng ala frozzy.
Pertama, panasin minyak goreng & tambahin margarine. Setelah minyak panas, masukkan bumbu nasi goreng lalu tumis sampe matang *gosreng-gosreng bunyi wajan* setelah tercium harum dari bumbu tadi masukkanlah telur dan hancurkan telur bersama bumbunya *gosreng-gosreng bunyi wajan lagi* nah… udah kecium deh tuh harummm bumbu & telurnya matang masukkan nasi putih sedikit demi sedikit sambil diaduk di wajan *gosreng-gosreng bunyi wajan lagi* sampe tuh nasi kecampur rata sama bumbu baru deh yang terakhir tambahin garam, penyedap rasa, dan kecap manis (bila suka), terus diaduk sampai semua bahan merata *gosreng-gosreng bunyi wajan lagi* sambil pinggul bergoyaaang, hahayyy…yihaaaaa…. Eeehhhhmmmm haruuuuum nahhh setelah merasa cukup, angkat wajar & pindahkan nasi goreng ke piring makan, jadi dehhhhh nasgor idaman, hmm… tambahin emping, sama pake telor ceplok. Wuuuiihhh maknyus rasanya gak kalah ama nasgor di restoran ^_^
Selamat mencoba
Bahan – bahan
- Nasi putih
- Telur
- 6 siung bawang merah
- 5 buah cabai merah keriting
- 1 siung bawang putih
- Garam
- Penyedap rasa
- 1 sendok the margarine (untuk menambah rasa)
- Kecap manis (bila suka)
Selengkapnya...
Senin, 20 September 2010
KYARA
Memandang daun-daun berguguran dari pohon-pohon di pekarangan rumah membawaku mengingat dia. Seseorang yang pernah ada dalam hidupku. Sangat dekat seperti jiwaku adalah jiwanya. Aku sangat merindukan dia, merindukan semua hal tentang dia.
Ditemani lantunan lagu THE WAY YOU LOOK AT ME Christian bautista,
Cause there's somethin' in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You made me believe that there's nothing in this world I can't be
I never know what you see
But there's somethin' in the way you look at me
Aku mengingat senyumnya seolah nyata duduk disampingku menyanyikan lagu itu hanya untukku. Hhhhhahhh…. Kuhirup udara yang perlahan memenuhi rongga dadaku , merasakan hangat pelukannya.
Aku menatap hamparan dedaunan yang tadinya hijau sampai kini kuning kemerahan lalu terlepas dari rantingnya. Seperti hatiku yang tak lagi merah perlahan kelabu lalu menghitam seperti terlepas dari diriku. Tak bergairah.
Semakin lama aku memandang daun-daun itu tak terasa air mataku jatuh.
Ada sakit disini, saat kerinduan yang entah harus kusampaikan lewat apa, ada sakit menyayat saat aku tersadar kau tak disisiku lagi, ada perih yang kurasa saat tersadar karena kau telah meninggalkanku.
Ada disini dihatiku.
Dia si cantik yang tampan, yang selalu membuat aku tersenyum yang telah membuat aku merasa hidup sesungguhnya, dia pasangan jiwaku. Kekasih dan sahabatku kyara.
“nies sayang” Suara mama memanggilku, mendekat
“Masuk kerumah yuk disini anginnya gak baik nanti kamu sakit”
“Kamu sudah menyapa kyara kan lewat daun yang berguguran itu?”
“Sudah ma” jawabku
Mama mengusap air mataku dengan tangannya,
“Mama yakin kyara akan sedih di surga jika melihatmu menangis”
Aku hanya terdiam beranjak dari kursi di teras rumah, terasa berat untuk menopang tubuhku,
“Ini tongkatnya mama ambilkan”
Mama memberiku sebuah tongkat pengganti satu kakiku yang hilang.
Dua tahun lalu aku dan kyara kecelakaan motor saat dia menjemputku di sekolah, dia kehilangan seluruh hidupnya dan aku kehilangan hidupku & satu kakiku.
Kuputar kembali lagu THE WAY YOU LOOK AT ME, untuk mengenang pasangan jiwaku.
Untuk kyara-ku.
8 Feb 2010
Selengkapnya...
Kamis, 16 September 2010
Kebahagiaan
Kebahagiaan, mungkin masih banyak orang yang mencari makna dari sebuah kata kebahagiaan. Ada yang mencarinya dari limpahan uang, gemerlapan dunia malam, atau bahkan sibuk mencari entah sampai ke ujung dunia, padahal sesungguhnya kebahagiaan itu tepat didepan matanya. Sejenak renungkan, sesungguhnya kebahagiaan itu tidak lain adalah rasa syukur & keikhlasan. Semakin kita bisa mensyukuri apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita semakin terasa apa yang dinamakan kebahagiaan dan semakin kita bisa belajar meng-ikhlaskan suatu hal kebahagiaan ada dalam diri kita.
Tersenyumlah saat engkau masih bisa tersenyum,
Tertawalah saat engkau masih bisa tertawa,
Gembiralah saat engkau masih bisa gembira,
Makanlah saat engkau masih bisa makan,
Syukuri setiap hal baik yang bisa engkau rasakan
Kebahagiaan sesungguhnya tak perlu engkau cari ke ujung dunia, dia ada dalam dirimu, dalam hatimu.
Selengkapnya...
Kamis, 09 September 2010
September Ceria
Ketemuan sama partner kemaren bener2 jadi hari yang sangat2 menyenangkan, gimana ngga seharian banyak becanda, ngobrol, saling ngatain, nonton DVD, pelukan, Jalan2, makan,belanja, pokonya bener2 waktunya cuma buat happy2, gak ada berantem kaya biasanya :p
Obrolan-obrolan waktu belanja kemaren :
Part I
Partner : Yaaang... liat2 kacamata yuk tuh ada yang bagus, kayanya aku cocok deh pake itu *nunjuk kacamata Levi's berwarna coklat*
Gw : Laaahhh... Bukannya kemaren baru aja beli malah belum diambil kan?
Partner : Iyaaaa sihhh, tapi aku juga pengen yang itu lucu yaaang... *sambil merajuk supaya diijinin beli lagi*
Gw : Yaaa ampun yaaang kamu tuh belanja jangan kaya orang keserupan napaaa, masa udah punya kacamata 4 biji masih mau beli lagi sihhh, Emang mau ganti2 tiap hari???
Partner : Ayang tega pacarnya dibilang kaya orang kesurupan :(
Part II
Partner : Frozzzy, aku mau manggil kamu nama aja yaaa???
Gw : Iya Rigby, lagian yang dulu pengen panggil sayang2 siapa?? emang kenapa koq sekarang jadi pake nama?
Partner : Biar gak kebiasaan ditempat umum atau ketemu keluargaku bisa panggil nama aja...
Gw : Iyaaaaa Riggggg....
*Sepanjang jalan ternyata dia yang lebih banyak pake panggilan sayang, sampe yang paling jelas kedengeran waktu debate soal kacamata*
(Lokasi : Lobi pusatperbelanjaan)
*Ceritanya gw kesel partner ngeyel mau beli kacamata lagi, jadi gw tinggal jalan duluan
Partner : Yaaaaang.... *teriak* koq jalan duluan? aku ditinggalin *tampang manja*
Gw : *berhenti, gak berani clingak clinguk banyak orang ngeliatin waktu partner teriak yaaang* hehehe... becanda akunya, ayo kita pulang
(dalam hati... ckckckck tadi dia yang minta jangan panggil sayang, ini malah teriak2 :$)
Part III
Toko 1
Gw : Yaang, celananya lucu yaaa, aku mau beli ahhh *sambil cobain ukuran*
Partner : Iyaa, iyaa... bagus tuh lucu, kamu beli 2 aja ya tapi ntar dipakenya kalo ada aku aja
Gw : Hehehe padahal aku gak niat belanja yaa yaang... :D
Toko 2
Gw : Yaaang ada kemeja lucu *nunjuk kemeja kerja warna ungu*
Partner : iyaaa cobain gih
Gw : Yaaang, tanyain mbak nya ada size L gak? (biasanya size gw M)
Partner : Memang yang biasa gak muat? kan biasanya M *sambil kasih size L*
Gw : Tau nih baju size-nya gak SNI banget masa size L aja masih kurang cukup :( (ni toko jangan2 jual baju size boneka kali ya bukan buat manusia, masa size L masih gak cukup)
Partner : Ngga ahhh, cukup koq itu coba dimasukin bajunya...
Gw : Liat dehhh yaaang aku cocok ya pake ini, hmmm... walau agak feminin
Partner : Iyaaa... cantik kamu...
Gw : Yaudah aku beli yaaa...
Toko 3
*niatnya mau liat baju yang partner pengen*
Gw : yaaaang... aku kalo pake ini keren ya??... *Nunjukin sweater buat luaran kemeja sambil dicoba*
Partner : Wahhh... keren kamu yaaang, nti kalo temen kantor kamu ada yang naksir gimana? :(
Gw : yaaa... ngga gimana2 aku cuekin lahhh, yawadah aku beli yaaa....
Toko 4
Gw : Yaaaang aku mau beli kerudung buat sholat ied dehhh
Partner : yaaahhh, ngapain beli yang tau gitu aku dirumah banyak
Gw : Abis gimana lagi masa iya aku balik kerumah kamu dulu, yawdah aku beli aja ya...
*sepanjang jalan gw mikir* (perasaan hari ini niatnya mau anter partner belanja, kenapa jadi belanjaan gw lebih banyak... Gw : 2 hotpants, 1 sweater, 1 kemeja kerja, 1 kerudung Partner : cuma 1 baju...
wkwkwkwkwkk
Selengkapnya...
Minggu, 05 September 2010
Don't Hurt me........
Selengkapnya...
?
Aku lelah tapi masih terlalu kuat untuk menyerah, tidakkah kamu lihat apa yang pernah aku lakukan? Cinta bukan saling menyakiti harusnya belajar untuk mengerti, hanya dengan cinta seseorang mampu bertahan & berjuang tapi disaat terucap kata menyerah masihkah ada cinta disana? Selengkapnya...
Kamis, 02 September 2010
Cerita POCIL (Ponakan Cilik) yang Ngefans Tante Cakep
Acara jalan-jalan bareng keluarga partner kemaren bener-bener asik, mendebarkan, bikin grogi pokonya seneeeeng deh akhirnya bisa jalan bareng keluarganya, yah walaupun harus “sedikit” berbohong tentang status kita demi kebaikan & keamanan rumah tangga akhirnya kita pun bersandiwara. Gw diperkenalkan sebagai adik pacarnya partner, hehehe… Sebenernya sih gw gak yakin banget kalo salah satu anggota keluarganya gak ada yang curiga sama gw, secara penampakan gw yang tampan ini :p & bahasa tubuh kami yang terkadang menunjukan bahwa hubungan kita bukan hanya sekedar hubungan biasa.
Pertama kenal keluarganya asli gw grogi abis, takut ditanya macem-macem (gw-nya aja yang ke-geer-an bakal ditanya) tapi dengan segala kemahiran gw berkomunikasi, gw keluarinlah jurus cool, calm, & confident maksudnya sih biar keliatan bahwa gw nih pendiem jadi kan gak bakalan banyak ditanya, wkwkwkwk. Akhirnya sedikit demi sedikit gw bisa nguasaain keadaan dengan mengambil hati para POCIL (Ponakan Cilik) partner, duhhh… mereka nih anak2 yang nggemesin banget. Partner nih punya 4 Pocil yang kalo partner bilang mah mereka tuhhh luar biasa nakal! Tapi waktu gw kenal sama mereka malah mereka kalem-kalem. Awalnya sih gw gak yakin bakalan bisa deket sama semua Pocil itu, bahkan kalo bisa deket sama 1 Pocil aja gw ngerasa suatu keberuntungan, hahaha. Tapi kenyataan berkata lain, gw bisa menaklukan hati para Pocil itu!!! Partner aja sampe gak percaya kalo gw bisa deket bgt sama Pocil-nya.
Pertama kali yang bisa gw ambil hatinya yaitu si ‘Pocil Manis’ mungkin karena gw pertama kali ketemu sama dia & langsung jalan2 keliling mall. Sepanjang jalan (gw, parter & pocil manis) banyak ngabisin waktu dengan bercanda, gw bikin Pocil manis ngerasa nyaman makanya gw ajakin bercanda terus sampe dia ketawa ngakak gak brenti2. Cuma dalam waktu beberapa jam aja gw udah bisa ambil penuh hatinya si Pocil manis ini, terbukti waktu nginep dirumah partner, si Pocil manis ini pengen tidurnya dikelonin & dipeluk gw terus bergerak sedikit & lepas pelukan aja si Pocil langsung bangun ‘n bilang “Tante koq gerak2? Aku pengen tante tetep peluk aku, jangan gerak2 ya Tannn….” Pinta si Pocil, tuh kan dari situ aja dah keliatan si Pocil manis udah mulai ngefans ama tantenya ini, hehehe
Gw : Yaaang, kayanya si Pocil manis ngefans sama aku deh *pasang tampang pede*
Partner : Huuuhhh,…. GeeR kamu, itu kan karena spanjang jalan tadi kamu bercanda aja sama dia makanya dia ngerasa deket (dalam hati udah panic ada saingan)
Gw : Ahhh… kamu mah, aku yakin koq kalo dia gak ngefans mana mungkin minta peluk terus sama aku
Partner : (masih belum mengakui kehebatan “aura kasih” gw) ah… memang si Pocil manis mah gak terlalu susah deket sama orang makanya dia bisa deket banget sama kamu *ngeyel*
Gw : Ohhh gitu ya…
Partner : Iya, Coba deh besok ketemu Pocil Pocil-ku yang lain belum tentu kamu bisa sedeket ini, apalagi sama Pocil Cantik, kamu mah gak akan bisa deket….
Gw : Hmm… (kita buktiin, liat aja nanti)
Besoknya gw jalan-jalan bareng keluarga besar partner, sepanjang jalan gw udah bisa enjoy nikmatin keadaan & gak grogi lagi. Mulailah gw memasuki dunia Pocil Pocil yang lain, ada Pocil Cantik, Pocil Ganteng, & Pocil Cool.
Mulailah gw coba bercanda sama Pocil Pocil itu, awalnya mereka masih malu-malu kucing gitu deh sama gw tapi lama kelamaan mulai keliatan koq kalo mereka tertarik berada deket gw :p dari mulai Pocil Ganteng yang gw ajak ngomong tentang game, sekolahnya dia, sampe cerita-cerita tentang piala dunia dari situ Pocil ganteng udah merasa nyaman & akhirnya bisa deket gw.
Trus Pocil cool yang memang pemalu & gak gampang deket sama orang tapi nyatanya dia malah yang tanya2 rumah gw dimanalah & minta gandengan tangan waktu jalan, hehehe lucu deh dia malu-malu kucing gitu :D
Naaahhh ini ni yang terakhir, yang kata partner gak yakin gw bisa deket sama gw…. Ternyata partner salah!!! Si Pocil Cantik ini sepanjang jalan ngelirik2 gw mulu, bahkan waktu partner ngajak becanda si Pocil cantik dia malah nyuekin ehhh gak tau nya si Pocil Cantik pengen gw yang bercandaain, hahaha…. Yang lebih bikin kaget partner waktu si Pocil ini mau peluk gw dengan sukarela, padahal partner aja kalo minta peluk pake berantem2 dulu sama dia…
Yang lebih heboh lagi waktu mau pulang dari jalan-jalan tuh Pocil Ganteng & Pocil Cantik udah stanby duduk di kursi belakang mobil, maksudnya biar bisa duduk bareng gw, dan ternyata bukan Cuma 2 Pocil itu aja yang pengen duduk bareng, Pocil Manis & Pocil Cool juga pengen ikutan duduk bareng gw hahaha jadilah gw duduk sempit-sempitan ber5 (tadinya kursi belakang khusus gw & partner).
Gw : Yaaang, terbuktikan kalo Ponakan-ponakan kamu itu ngefans sama aku? *senyum jumawa*
Partner : Iyaaaaaaa percayaaa tantenya aja bisa klepek-kelepek sama kamu apalagi ponakanku….
Gw : :D *senyum lebar*
Selengkapnya...
Jamilah Pemain Bola
Namaku Jamilah tapi aku lebih senang dipanggil Jemi, hahaha… bangganya aku kalau ada yang memanggilku Jemi aku merasa seperti jagoan, hmm… tapi sebenarnya aku memang jagoan dilapangan kalau sedang bermain bola, coba saja tanya anak-anak di kampung Mede siapa yang tidak mengenal Jemi si jago bola. Aku si tomboy berambut pendek, berbadan mungil, gaya berjalanku gagah seperti lelaki, walaupun begitu aku masih terlihat seperti wanita kalau sedang diam karena aku memiliki wajah yang manis.
“Gooooollllllllllllll” sambil berlari, berteriak, dan mengepalkan tangan adalah reaksiku ketika mencetak gol ke gawang lawan. “Ole..Ole…Ole… Jemi..Jemi.. Ole..Ole..Ole.. Jemi.. Jemi..” Yel-yel yang diteriakan teman-temanku ketika aku mencetak gol ke gawang lawan. Aku hanya bisa bergumam bangga dalam hati “cemen cuma nge-golin segitu mah gue kan cewe jagoan”.
“Jamilaaaaaaaah..... pulang lu udah sore bukannya beberes rumah malah maen bola” enyak datang sambil menjewer kuping menyuruh ku pulang. “jiaaaaahhhh sakit tau nyak maen jewer aje belum juga aye kelarin nih maen bolanya” sambil mencoba melepaskan diri dari jeweran enyak. Hufft.. bakalan dimarahin babeh ni kalo sampe rumah, batinku. Dengan tampang yang galak dan kumis tebalnya, babeh sudah menunggu di ruang tamu.
“ Eh Jamilah!” bentak babeh
“ Jemi beh” sela ku
“ Diem lu! bantah aja apa kata gue”
“ Lu tuh kan cewe, udah perawan pula, udah mau lulus smp masa maen bola terus apa kata tetangga kite coba, harusnya lu tuh udah dijodohin tau!”
“ Yaelah babeh.. babeh.. aye kan memang pengen jadi pemaen bola biar kaya Mia Hamm…”
“ Bodo amat! gue gak peduli mau Mia Ham kek, Mia Him kek, Mia Hom kek… kagak penting buat gue yang gue mau lu jangan men bola lagi, titik! masuk kamar sana trus copotin tuh semua poster-poster di kamar Lu, gak betah gue liatnya kaya bukan kamar perawan.”
Babeh memang orang yang berpikiran kolot bahwa seorang wanita itu tidak boleh memainkan permainan laki-laki padahal aku memang bermimpi menjadi pemain bola wanita. Itulah hari dimana aku harus bermain bola secara diam-diam diluar kampung supaya tidak ketahuan babeh Setelah SMA aku mengikuti klub & sekolah sepak bola di kota itu semua aku lakukan secara sembunyi-sembunyi, aku tidak mau ada masalah lagi dengan babeh.
Selama tiga tahun aku mengikuti klub bola rasa senang luar biasa yang aku dapatkan ketika bermain bola. Dengan ketekunan aku berlatih, aku selalu ingin menjadi nomor satu kalau bermain bola ingin mewujudkan mimpiku menjadi pemain timnas Indonesia. Aku sering mengikuti pertandingan persahabatan atau turnamen sepakbola antar propinsi bahkan 3 bulan lagi akan ada seleksi untuk tim nasional pada turnamen sepakbola wanita antar propinsi. Sampai akhirnya babeh memergokiku sedang berlatih sepakola, beliau marah besar.
“Jamilaaaaaaah duduk sini!,lu bilang gak akan maen bola lagi, mana buktinya?”
“ Apa sih yang lu arepin dari maen bola… hah? “
“ Beh, pan dulu udah aye bilang aye mau jadi pemaen bola nasional pengen terkenal kaya Mia Hamm… udeh itu aja.”
“ Milaaaahhh… lo liat dong si Siti mpok lu itu, waktu seumuran lu dulu dia udah kawin tuh dia udah ngasih gue dua cucu, pan gue juga pengen cucu dari lu, harusnya lu tuh udah kawin tau bukannya malah maen bola terus."
Aku hanya bisa mendengarkan omelan babeh sambil melamun membayangkan diriku kalau menjadi pemain tim nasional, tidak sengaja aku senyum-senyum sendiri.
"Jamilaaahhhh....! lo denger gue gak sih??"
"Eh...iya...iya.. denger atuh beh, masa iya babeh udah teriak kaya pake toa aye gak denger, hehehehe."
"Trus ngapain tuh lo malah cengengesan gak jelas gitu?"
"Emmm.... gak papa beh cuma iseng aja, udah terusin lagi ceramahnya."
"Dasar anak jaman sekarang dinasehatin malah cengengesan."
"Udah dari taun-taun kemarenkan lu tuh lulus sekolah paling gak lu harusnya udah kerja trus kawin, Noh si Kosim anak haji Jaja udah mau sama lu, tinggal lu nya gimana mau gak sama dia?” sambung babeh
“ Yelah babeh, aye kan masih muda baru 20 taon masa mau dikawinin mana sama si Kosim nyang udah tua lagi beda 10 taon, ogah banget. Aye mau kuliah aja abis turnamen antar propnsi ntar, sapa tau aja aye dipilih jadi pemaen timnas, pan babeh juga nyang bangga.”
“ Lu tuh emang bebel ya susah dibilangin, ngapain juga lu kuliah trus pengen jadi pemaen timnas segala, eh.. Jamilah… nyang namanya perempuan tuh kalo udah 20 taon lebih harusnya udah kawin tau, lagian si Kosim kan baek banget orangnya, alim, anaknya haji Jaja nyang kaya ntu punya pesantren, lu gak usah cape-cape kerja lagi apalgi pake maen bola gitu kaya laki-laki aja lu, mana rambut lu bondol banget pake diwarnain segala kaya orang kepanasan aja.”
“ Yaudahlah beh gini aja, kita tarohan ya, kalo aye gagal dipilih jadi pemaen tim nasional, aye mau dikawinin ama tuh si Kosim, tapi kalo aye bisa kepilih babe Ijinin aye terus maen bola sampe aye pensiun, gimana setuju?”
“ Seterah lu dah, emang lu paling susah dibilangin! tapi lu mesti inget ya kalo gagal lu mesti kawin ama si Kosim.”
“ Okelah kalo begitu beh… Babeh emang paling baek seduniaaaa… eh se kampung Mede ding, oia seleksi timnya minggu depan trus pengumumannya bulan depan, jangan lupa” Sambil Kucium tangan babeh aku keluar mau meneruskani latihan.
Demi mewujudkan mimpi, aku berlatih keras melatih teknik bermain bola khususnya dalam dribbling berlatih gerakan dan gocekan tipu ala ronaldo, dribbling putaran zidane, dan free kick, berlatih supaya tendangan yang aku lakukan terarah. Setiap hari kemampuan teknik aku semakin baik, hal itupun disadari oleh pelatih kepala di tim propinsi ku.
Seminggu lagi turnamen antar propinsi berlansung, ini kesempatan terbesar aku untuk membuktikan diri dan dipilih menjadi pemain timnas. Turnamen diadakan selama satu bulan. Pada putaran pertama tim kami berhasil lolos ke babak penyisihan grup dengan poin tertinggi dan untuk sementara aku menjadi pencetak gol terbanyak. Tim kami terus bermain baik dari pertandingan satu ke pertandingan yang lainnya, sampai akhirnya timku masuk ke babak final. Dibabak final timku melawan tim dari Jawa Barat.
Pertandingan berjalan keras bahkan wasit beberapa kali memberikan kartu kuning untuk kedua tim. Kedudukan masih 0-0 dibabak pertama, tapi tidak menjadikan mental aku jatuh, malah dibabak kedua aku semakin bersemangat dan ngotot dalam merebut bola. Kesempatan datang di menit ke-70 aku mendapat assist dari Reni teman satu timku, tidak aku sia-siakan kesempatan aku mendribble bola, menggocek 2 bek dari tim lawan setelah bek tertinggal aku melakukan gerakkan tipu untuk mengecoh kiper lalu dengan sedikit sontekkan aku menceploskan bola ke gawang lawan dan Goooollll. Kedudukan 1-0 untuk tim kami. Rasa haru menyelimutiku, sujud syukurpun kulakukan. 20 menit kemudian wasit meniup peluit tanda pertandingan usai, timku akhirnya menjadi juara di tingkat propinsi. Selama turnamen berlangsung aku mencetak 10 gol dan itu menjadikan aku pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.
Sebulan kemudian
Tin..Tin.. suara klakson motor
“ Jamilaaaaaahhhhhhh” teriak babeh
“ Apaan sih berisik aje tereak-tereak gitu?” Sambil melangkah menghampiri babeh.
“ Noh ada tukang pos “ jawab babeh
Bergegas aku keluar mengambil surat dari tukang pos.
“Beh… Beh.. Beh…” sambil melompat kegirangan dan menitikan air mata aku menghampiri dan memeluk babeh. Ni beh aye kepilih jadi pemaen timnas! ni surat keputusannya. Sambil menunjukan surat itu.
Setelah membaca surat itu dengan mata bekaca-kaca babeh memelukku.
“ Lu emang berbakat milah, gue bangga punya anak kaya lu, gue rela iklas lu jadi pemaen bola asal bener-bener trus banyak latihan.”
Aku berlari ke dapur sambil memeluk enyak “ nyak mimpi aye terkabul do’ain aye ya bisa bawa harum Negara ini kalo aye jadi tim inti..” Bisikku, “ iye… enyak doain biar lo bisa kasih nama baik buat orang tua.”
Sekarang aku adalah pemain timnas Indonesia, semua berawal dari mimpi yang berhasil aku wujudkan dengan berlatih tanpa mengenal lelah.
Pic by http://www.infokepanjen.com/2010/07/mengejar-impian-menjadi-pemain-bola.html
Selengkapnya...